REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Pejabat AS menyatakan bahwa kelompok ISIS telah menjadi kelompok radikal terkaya di dunia.
Di mana mereka menghasilkan puluhan juta dolar per bulan dari penjualan minyak di pasar gelap, uang tebusan dan pemerasan.
Hal itu disampaikan oleh pejabat Amerika Serikat, Wakil Departemen Keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan, kemarin, seperti yang dilansir Reuters, Jumat (25/10).
Ia berkata, ISIS menghasilkan satu juta dolar per hari hanya dengan menjual minyak mentah dari ladang minyak yang mereka kuasai ketika ISIS menyapu Irak dan Suriah awal tahun ini.
Hal itu dikarenakan ISIS mengumpulkan kekayaan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sumber yang berbeda dari kebayakan kelompok ekstrimis lainnya. Sehingga, ISIS menjadi tantangan khusus bagi AS dan sekutu-sekutunya.
"Kami tidak memiliki peluru perak, tidak ada senjata rahasia untuk mengosongkan kas ISIS dalam semalan. Ini akan menjadi pertarungan yang berkelanjutan dan kita masih berada dalam tahap awal." tambahnya.
Cohen merupakan pejabat pemerintahan AS dari tim Obama yang memimpin perang melawan kelompok ISIS.
"Berbeda dengan Al-Qaidah, ISIS tidak menarik sebagian besar dana dari donor kaya yang berkantung tebal. Dan, biasanya mereka adalah negara-negara Teluk atau dari negara sponsor," lanjutnya.
Ia mengklaim, terdapat pengecualian penting dari beberapa organisasi teroris yang disponsori negara. "ISIS mungkin adalah organisasi teroris yang terbaik, dimana mereka mendanai mereka sendiri." lugasnya.
"Saat ini ISIS dianggap sebagai organisasi teroris terkaya dan paling canggih finansialnya di dunia." ujar Wakil Presiden di Carnegie Endowmwnt for International Peace, Marwan Muasher.