REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Kamis (23/10) kembali menegaskan dukungan AS bagi upaya anti-Negara Islam (IS) Irak, selama percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Irak Khaled Al Obeidi, yang baru diangkat.
Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS (DOD), Hagel menekankan pentingnya untuk membangun kembali pasukan keamanan Irak dengan cara yang membangkitkan kepercayaan dan keyakinan di kalangan Angkatan Bersenjata dan rakyat Irak.
"Menteri tersebut menjelaskan dalam lebih dari satu kesempatan bahwa ia sangat ingin menyerang IS dan memastikan bahwa pasukan keamanan Irak memiliki perlengkapan, pelatihan dan sumber daya yang memadai untuk melakukanitu," kata Juru Bicara DOD John Kirby di dalam pernyataan itu.
Kirby menambahkan kedua pejabat tersebut juga membahas cara mempersiapkan pasukan keamanan Irak bagi serangan mendatang terhadap IS, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menyatakan Al Obeidi menyampaikan penghargaan bagi serangan udara dan penasehat AS.
Hagel dan Al Obeidi berjanji akan terus bekerjasama secara erat guna mencapai sasaran keamanan timbal-balik, kata Kirby. Ia menambahkan Menteri Pertahanan Irak berusaha memastikan bahwa pasukan keamanan di negeri itu mewakili kepentingan semua warganya.
"Ia mengingini militer yang melibatkan banyak pihak yang mewakili penduduk Irak dan mempertahankan setiap jengkal wilayah Irak," kata pejabat tersebut.
Pasukan AS dan negara mitra melanjutkan serangan udara terhadap sasaran IS di Irak, kata Komando Sentral AS di dalam satu pernyataan pada Kamis (23/10). Sejumlah sasaran IS, katanya, hancur akibat serangan udara tersebut --yang makin membatasi kemampuan IS untuk merebut kekuasaan.