REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kapolres Flores Timur AKBP Dewa Putu Gede Artha mengatakan, telah meminta bantuan tambahan personiel Brimob dari Maumere, untuk meredam situasi di Pulau Adonara yang memanas, menyusul pertikaian antarwarga dua desa memperebutkan tanah ulayat pada Kamis (23/10).
"Ada permintaan tambahan personel keamanan. Kami dibantu Brimob dari Maumere. Mereka baru tiba di Adonara Jumat (24/10) dini hari," kata Dewa Putu Gede Artha kepada Antara di Pulau Adonara, Jumat, terkait bantuan pengamanan.
Menurut dia, tambahan personel Brimob dari Maumere ini untuk membantu satu SST Polri dan satu SST TNI yang sudah diterjunkan ke Pulau Adonara beberapa jam setelah meletusnya perang tanding antarwarga Desa Lewobunga dan Lewonara di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertikaian antarwarga desa itu dipicu oleh adanya aktivitas warga Desa Lewobunga yang mengumpulkan kacang mete di wilayah yang selama ini disengketakan.
Aktivitas itu yang kemudian memicu kemarahan warga Desa Lewonara dan Bele dan berdampak pada pertikaian.
Dalam pertikaian itu, tidak ada korban jiwa, tetapi dua rumah permanen dan tiga pondok di area sengketa dibakar.
Pertikaian antarwarga desa ini sempat meletus pada 1 Oktober 2012 dan baru mereda pada akhir November 2013, setelah pemerintah dan aparat keamanan memutuskan untuk memasang "police line" atau garis polisi di lokasi yang disengketan.
Kapolres mengatakan, setelah personel Brimob dari Maumere beristirahat beberapa jam, akan dilakukan razia senjata tajam.
"Kami lagi persiapan. Saya akan memimpin langsung operasi pengumpulan senjata tajam," kata Kapolres Flores Timur AKBP Dewa Putu Gede Artha, menegaskan.