REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit meminta Presiden Joko 'Jokowi' Widodo segera mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya meskipun hanya sebagian.
"Umumkan saja nama yang sudah pasti sehingga dia sudah melakukan kewajibannya," ujar dia saat dihubungi Republika, Jumat (24/10).
Menurutnya, presiden sebaiknya sudah mengumumkan daftar kabinetnya setelah pelantikan atau 24 jam setelah dilantik. Kondisi pemerintahan tanpa kabinet seperti saat ini mengirimkan pesan kepada pasar dan dunia bahwa Jokowi bukan sosok presiden yang tegas.
"Ini ada ganjalan. Dia diseret ke kiri ke kanan. Nggak punya akal ini," katanya.
Arbi mengatakan Jokowi mempunyai tiga kekuatan yang seharusnya bisa ia manfaatkan. Pertama, secara hukum, sebagai presiden Jokowi mempunyai hak prerogatif. Secara politik, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki dukungan rakyat yang luas.
Sedangkan, secara ragu-ragu ada dukungan partai politik. Arbi berpendapat PDI Perjuangan mendukung Jokowi secara ragu-ragu.
"Kenapa itu ga dipakai? Ada selera orang PDI Perjuangan yang dipaksakan yang justru mempersulit terbentuknya kabinet. Misalnya, Puan Maharani dan Rini Soemarno," ujarnya.