REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengajukan Cerita Panji sebagai World Heritage ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco) karena sebagai cerita lokal penyebarannya meluas sampai ke lingkup regional.
"Warisan kebudayaan ini harus dilestarikan dan kami akan mengusulkan ke Unesco agar tercatat sebagai warisan dunia," kata Kepala Perpusnas Sri Sularsih di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan salah satu naskah panji yang dipamerkan, yakni Panji Angreni menjadi salah satu unggulan untuk diajukan sebagai ikon Memory of Nation dan Memory of the World. Ia mengatakan pengajuan naskah untuk dicatat sebagai Memory of the World maupun pengajuan Cerita Panji sebagai World Heritage memerlukan dukungan dalam bentuk sosialisasi dan ketersediaan berbagai dokumen penelitian.
Menurutnya, kebanyakan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa Timur belum mengetahui fakta bahwa Cerita Panji merupakan cerita Indonesia asli. "Sosialisasi ini penting untuk menyebarkan informasi dan menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap sastra Nusantara," katanya.
Hingga saat ini, katanya, Naskah yang memuat teks Cerita Panji masih tersimpan di berbagai perpustakaan museum dan pusat dokumentasi. "Sebagian naskah Cerita Panji ini menjadi koleksi pribadi yang tersebar di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga," tuturnya.
Ia mengatakan Perpustakaan Nasional memiliki 80 naskah Cerita Panji yang sudah teridentifikasi dalam berbagai aksara dan bahasa serta berbagai variasi cerita.