Sabtu 25 Oct 2014 10:30 WIB

Kabut Asap tak Ganggu Ekspor Kelapa Sumsel ke Cina

Red: Yudha Manggala P Putra
. Dua pekerja menurunkan buah kelapa dalam yang baru tiba dari kebun warga ke atas truk di Desa Pewunu, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah
Foto: Antara
. Dua pekerja menurunkan buah kelapa dalam yang baru tiba dari kebun warga ke atas truk di Desa Pewunu, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ekspor buah kelapa dari sejumlah daerah di Sumatera Selatan selama provinsi itu dilanda bencana kabut asap bertepatan puncak musim kemarau September-Oktober 2014 tetap berjalan cukup lancar seperti biasanya.

Kegiatan pengiriman buah kelapa ke Cina selama puncak musim kemarau yang diwarnai terjadinya bencana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti alur pelayaran Sungai Musi hingga Selat Bangka, sejauh ini tetap bisa berjalan seperti biasanya, kata Adin pengelola UD Bersama di Palembang, Sabtu (25/10).

Menurut dia, dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung selama berlangsung puncak musim kemarau dua bulan terakhir, pasokan buah kelapa dari kebun rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin ke tempat pengumpulan dan penyortiran untuk mendapatkan kategori kualitas ekspor di kawasan Kelurahan 1 Ilir Palembang berjalan normal.

"Secara kuantitas dan kualitas, pasokan buah kelapa dari petani binaan sejumlah daerah di daerah kita tidak mengalami pengurangan. Kondisi tersebut diharapkan dapat tetap dipertahankan sehingga permintaan mitra di luar negeri dapat terus dipenuhi dengan baik," ujarnya.

Dia menjelaskan, ratusan ribu butir buah kelapa pilihan kualitas super setiap minggunya diekspor secara langsung ke Cina oleh perusahaannya yang memberdayakan ratusan warga kawasan Kelurahan 1 Ilir, Kota Palembang.

"Setiap minggunya kami mengirim buah kelapa ke Tiongkok sebanyak 10 sampai 15 kontainer atau sekitar 100.000-150.000 butir per minggu," ujar Adin.

Untuk memenuhi pasar ekspor tersebut, pihaknya melakukan pembinaan terhadap warga transmigran di kawasan jalur wilayah Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Dengan melakukan pembinaan terhadap warga transmigran di dua kabupaten terdekat dengan Kota Palembang Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan itu, pihaknya tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan mitra dari Cina bahkan siap memenuhi permintaan dari negara lain, kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement