REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Besok (26/10) Jakarta Marathon akan berlangsung. Polda Metro Jaya namun berencana tidak akan memberlakukan pengalihan arus di sepanjang rute lomba lari tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan, hal tersebut dikarenakan waktu penyelenggaraan yang bersamaan dengan hari bebas kendaraan atau Car Free Day. "Pengaturan lalu lintas yang dijadwalkan dalam acara hari Ahad itu berlaku Car Free Day, jadi tidak ada pengaturan khusus," kata Rikwanto di Jakarta, Sabtu (25/10).
Meski begitu, Rikwanto mengatakan, polisi tetap akan disiagakan di sepanjang jalur maraton. Hal tersebut bertujuan agar para pelari tidak terganggu oleh masyarakat yang sedang melakukan aktivitas di area Car Free Day, seperti berlari atau bersepeda.
Sedangkan untuk jalur di luar area Car Free Day, lanjutnya, ada beberapa titik yang akan disterilkan. Polisi akan ditempatkan lebih banyak di titik-titik tersebut untuk mengatur kendaraan yang akan lewat.
"Untuk yang ke arah Gajah Mada-Kota Tua, itu dijaga oleh petugas, termasuk juga yang jalur Gatot Subroto, Kuningan, Tendean. Dijaga supaya pelari tidak terganggu," jelasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan kembali menggelar Festival Budaya Jakarta Marathon, Ahad (26/10). Selain perlombaan lari berskala internasional, acara yang digelar untuk kedua kalinya tersebut juga akan menampilkan seni budaya nusantara.
Terdapat empat jenis lari yang diselenggarakan. Pertama adalah full marathon (42,195 km), half marathon (21 km), 10 km marathon, dan Maratoonz (1,3 km/children's sprint).
Rute untuk lari marathon dirancang agar para peserta dapat melihat situs-situs wisata bersejarah di Ibu Kota, di antaranya Monas, Kawasan Kota Tua, Museum Fatahillah, Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Bundaran Hotel Indonesia. Pelari internasional pun ikut ambil bagian dalam ajang tersebut.