REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jarang sebuah topi menjadi sangat identik dengan pemiliknya, kecuali Napoleon dengan topi hitam dua sisinya.
Bulan depan, sebuah topi wool "bicorne" yang diduga merupakan milik Kaisar Prancis tersebut akan dilelang di Fontainebleau dalam suatu acara yang disebut juru lelang sebagai "penjualan abad ini" bagi para pengagum pemimpin legendaris tersebut.
Hampir 1.000 barang akan dijual oleh rumah lelang Osenat pada 15 dan 16 November, dengan puncaknya adalah penjualan sebuah topi hitam yang disebut telah dipakai oleh Napoleon dalam Pertempuran Marengo di Italia pada tahun 1800.
"Napoleon dan topinya adalah satu dan sama," kata juru lelang Jean-Pierre Osenat.
"Tidak ada barang lain dalam Sejarah Perancis yang lebih simbolis dari orang yang diwakilinya."
Penampilan khas Napoleon itu bukan tanpa sengaja, tambah Osenat. Pada awal abad ke-19, topi jenis bicorne seperti itu dikenakan dengan sudut menunjuk ke arah depan dan belakang, tapi Napoleon, "untuk membuat dirinya menarik perhatian", mengubah sudutnya, kata Osenat. Napoleon mengenakan topi jenis bicorne itu dengan dua sudutnya menghadap sisi kiri dan kanan.
Selama 15 tahun masa kekaisarannya, Napoleon mengenakan sekitar 120 topi, biasanya dipasok oleh perusahaan Poupart & Cie, yang terletak di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Istana Kerajaan di Paris, dengan biaya sekitar 60 franc.
"Napoleon selalu memiliki 12 topi dalam sekali penggunaan, masing-masing akan digunakan selama tiga tahun dan rata-rata digantikan pada tahun ke empat, menurut katalog.
Sekitar 20 sampai 30 dari topi-topi itu masih ada, sebagian besar menjadi koleksi museum-museum.
Topi yang diperkirakan terjual dengan harga antara 300-400 ribu euro ( 379.900- 506.500 dolar) itu masih dalam kondisi sangat bagus bahkan masih memiliki lapisan tepinya yang terbuat dari sutra abu-abu hijau.
Topi itu menjadi milik kepala dokter hewan kerajaan pada awal abad ke-19. Topi itu kemudian dijual di rumah lelang Drouot yang terkenal di Paris pada tahun 1926 dan dimiliki oleh keluarga kerajaan Monaco.
Kakek buyut Pangeran Albert dari Monako, pimpinan Keluarga Grimaldi, adalah kolektor setia barang-barang Napoleon.
Pada tahun 1960, keluarga itu menciptakan sebuah museum, yang koleksinya sekarang sedang dilelang untuk menyediakan satu ruang yang fokus pada sejarah keluarga, kata Osenat.
Lelang itu juga mencakup potret Napoleon, ikat pinggang militer tiga warna dan medali, marmer serta patung perunggu. Dilelang juga barang-barang lain milik pemimpin itu termasuk sarung tangan, pisau cukur dan arloji saku Napoleon.
Dalam koleksi tersebut juga terdapat kemeja putih yang dikenakan oleh Napoleon di Sainte-Helene, yang diperkirakan terjual dengan harga 30-40 ribu euro, dan sepasang stoking sutra putihnya, yang diperkirakan terjual seharga 4-5 ribu euro.
Meskipun koleksi yang ditawarkan sangat beragam, kata Osenat, namun bagi para pengagum Napoleon daya tarik utama tetaplah topi itu.