REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Politisi Partai NasDem, Enggartiasto Lukita membantah tersangkut skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melibatkan Djoko S Tjandra pada 1999.
"Saya tak tahu jika sumber dana Djoko untuk membeli 10 persen saham Hotel Mulia, yang saya miliki berasal dari Bank Bali," kata Enggar kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Enggar mengklaim pendapatnya didukung dari hasil audit akuntan publik ternama, Price Waterhouse Coopers (PWC). PWC menyebutkan tak ada keterlibatan Enggar dalam kasus Bank Bali yang dilakukan Djoko. Sebaliknya, PWC menyatakan Enggar memiliki bukti akta perjanjian jual-beli saham secara notarial."Konfirmasi ke seluruh pihak terkait juga sudah dilakukan," ujar Enggar.
Mantan politikus Partai Golkar itu menyatakan, seandainya terlibat kasus itu, sudah jauh-jauh hari dirinya masuk jeruji besi. "Kenyataannya, diminta keterangan sebagai saksi di pengadilan pun, tidak pernah. Yang dipanggil sebagai saksi justru Setya Novanto (Ketua DPR)," kata Enggar.
Banyak pihak mencoba menghubungkan kembali Enggar pada kasus Bank Bali tersebut. Tak lain karena dia digadang-gadang menjadi kandidat terkuat salah satu menteri di kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Enggar bahkan pernah dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Merdeka pada Kamis (23/10).
"Ada orang yang berusaha menjegal dia untuk tak menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK," kata orang dekat Enggar, yang enggan disebutkan namanya.