REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para periset bergerak cepat guna menguji vaksin Ebola pada manusia. Satu vaksin tengah jalani tes di Mali.
"Tes ini belum berlanjut pada tahapan berikutnya, yakni percobaan pada manusia. Sampai paling cepat awal tahun depan," kata salah seorang periset. Percobaan di Mali lebih banyak menguji keamanan dan keampuhannya mencegah Ebola.
Mike Levine, direktur Pusat Pengembangan Vaksin Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, membantu mengawasi studi percobaan vaksin Ebola pada manusia di Mali. Levine mengatakan tahap kedua yang melibatkan pekerja kesehatan dapat menjadi penghambat penyebaran lokal virus mematikan itu dengan melakukan imunisasi terhadap orang yang berdekatan dengan para pasien Ebola.
“Jika vaksin ini bisa bermanfaat pada manusia, seperti telah terbukti pada hewan primata, maka kita bisa mengurangi penyebaran ini secara tajam – bahkan mungkin menghentikan, penyebaran secara lokal, melalui imunisasi orang-orang yang terlibat kontak dengan pasien dan para pekerja kesehatan," ujarnya.
Di laboratorium, vaksin itu efektif 100 persen melindungi kera dari infeksi virus Ebola dan tidak menimbulkan efek samping. Pada tahap pertama, para analis sekarang mempelajari apakah vaksin ini aman dan bisa digunakan pada manusia.
Levine menegaskan bahwa vaksin percobaan yang dikembangkan periset dari Lembaga Kesehatan Nasional Amerika dan produsen obat Inggris GlaxoSmithKline itu, bukan untuk menyembuhkan dari penyakit Ebola. Namun obat ini mungkin mencegah orang-orang yang telah terpapar virus mematikan ini menjadi terinfeksi.
“Satu hal yang belum kita ketahui sekarang ini adalah apakah, sebagaimana dengan vaksin cacar, kita bisa mencegah Ebola walaupun seseorang sudah melalui masa inkubasi selama dua atau tiga hari," ujarnya.
Setelah tahap studi kedua, kata Levine, vaksin ini harus melalui tahap percobaan klinis ketiga, dimana vaksin diberikan kepada sejumlah besar orang, untuk memastikan efektifitasnya, sebagai persiapan untuk mendapat pengesahan dari pihak berwajib. Belum ada perkiraan mengenai kapan percobaan final akan dilakukan.
Sebuah vaksin percobaan lain juga sedang menjalani tes keamanan pada manusia minggu ini di Walter Reed Army Institute of Research, Maryland.