Senin 27 Oct 2014 13:52 WIB

AM Fachir Wakil Menteri Luar Negeri

AM Fachir
Foto: plus.google.com
AM Fachir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Joko Widodo menunjuk mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdurrahman Mohammad Fachir sebagai Wakil Menteri Luar Negeri saat pelantikan 34 menteri dan dua wakil menteri Kabinet Kerja 20014-2019di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Abdurrahman menggantikan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Pria kelahiran Banjarmasin 26 November 1957 ini jarang disebut media untuk menempati posisi Wamenlu berpasangan dengan Menlu yang ditunjuk Presiden Jokowi, Retno Lestari Priansari Marsudi.

Dari berbagai sumber, suami Yasmin Sukmawira ini pernah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Republik Arab Mesir dan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Karier diplomat peraih gelar doctorandus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dimulai November 1983, ketika diterima sebagai PNS di Kementerian Luar Negeri. Saat itu kemenlu dipimpin Mochtar Kusuma Atmadja sebagai Penjabat Sementara Kepala Seksi Dewan Keamanan PBB Direktorat Organisasi Internasional pada tahun 1985.

Kariernya sebagai pejabat kementerian dimulai ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkatnya sebagai Duta Besar di Mesir pada 5 September 2007 bersama dengan Marty Natalegawa yang saat itu dipercayakan menjadi duta besar di PBB. Duta besar ke 18 di Mesir ini menggantikan Bachtiar Aly.

Fasih berbahasa Arab dan Inggris memudahkan dirinya membangun interaksi dengan pejabat setempat termasuk Presiden Mesir Hosni Mubarak. Bahkan sebelum meninggalkan Kairo dia berhasil menerbitkan buku "Potret Hubungan Indonesia-Mesir" yang diluncurkan secara simbolis pada peringatan 63 tahun hubungan diplomatik yang dikemas dalam perayaan ?Malam Indonesia-Mesir? di Cairo Opera House, tanggal 11 Juni 2010.

Karirnya sebagai diplomat tak berhenti sampai di situ. Seniman kampus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini akhirnya dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Duta Besar di Arab Saudi pada 14 Februari 2014, menggantikan H. Gatot Abdullah Mansyur.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement