Selasa 28 Oct 2014 04:54 WIB

Ridwan Kamil Kecewa Menteri Ekonomi Kreatif Ditiadakan

Rep: c63/ Red: Esthi Maharani
Walikota Bandung, Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Walikota Bandung, Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi salah satu orang yang kecewa usai diumumkan nama-nama menteri Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo pada Ahad (26/10) kemarin. Kekecewaan pria yang kerap disapa Emil ini bukan tanpa sebab, pasalnya dari posisi menteri yang disebutkan tidak terdapat menteri yang dikhususkan membawahi ekonomi kreatif.

Hal itu menurut Emil, bisa berpengaruh terhadap perkembangan industri yang berasal dari ekonomi kreatif. Hal itu pula yang dikeluhkan orang nomor satu Bandung tersebut di akun twitternya.

"Saya tanya di twitter kemungkinan jadi badan katanya, saya enggak mau berspekulasi tapi kalau tidak ada saya kecewa," ujarnya di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (27/10).

Ia menilai keberadaan badan atau lembaga yang mengkhususkan perkembangan ekonomi kreatif amatlah penting. Sebab, saat ini ekonomi kreatif sudah menempati posisi penting dalam perekonomian.

"Kalau itung-itungannya itu, kita mau juara dunia itu bukan dari ekonomi agrikultur, bukan industri atau informasi, tapi ekonomi kreatif," ujar mantan Dosen ITB itu.

Pengaruh ketiadaan badan yang membawahi ekonomi kreatif itu menurut Emil, tentu juga akan mempengaruhi industri kreatif yang ada di Bandung. Pasalnya, perekonomian masyarakat Kota Bandung sebagian besar berasal dari industri ekonomi kreatif.

"Iya pengaruhnya besar, keunggulan kita kan SDMnya, kita enggak punya sumber daya alam seperti daerah lain," ujar dia.

Terlebih Emil sendiri saat ini tengah menggencarkan industri ekonomi kreatif kepada warga Kota Bandung. Sehingga, ia mengharapkan adanya badan yang membawahi khusus industri ekonomi kreatif.

"Semoga tetap ada, minimal berbentuk badan. Zaman SBY sudah bagus, suda siap ancang-ancang melompat. Sayang jika bubar jalan dan sendiri sendiri  lagi," tulis Emil di twitternya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement