REPUBLIKA.CO.ID, BRASIL -- Dilma Rousseff yang kembali terpilih sebagai Presiden Brasil untuk kedua kalinya berjanji akan mendamaikan negara, menghidupkan perekonomian, memerangi korupsi, dan mendengarkan tuntutan para pemilih untuk perubahan.
"Presiden membuka peluang untuk berdialog sebab itu adalah prioritas utama dari masa jabatan kedua saya," katanya dalam pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya ibukota Brasilia, dikutip dari Al-Jazeera, Selasa (28/10).
Dilma Rousseff (66 tahun) terpilih dengan selisih suara tipis, memenangkan 51,6 persen suara dibanding 48,4 persen untuk saingannya Aecio Neves yang merupakan seorang pebisnis, dalam pemilihan putaran kedua. Ini juga merupakan kemenangan beruntun keempat bagi Partai Pekerja yang dipimpin Rousseff.
Perempuan yang menjadi gerilyawan Marxis pada masa mudanya ini memenangkan cukup banyak suara kelas menengah untuk memerintah negara yang sudah terpecah antara utara yang didominasi masyarakat miskin dengan wilayah selatan yang kaya.
Dari situasi tersebut, ia menghadapi sejumlah tantangan yakni menyatukan kembali Brasil yang terpolarisasi, mengembalikan kepercayaan pasar dan investor, menggairahkan kembali perekonomian yang mandeg dan memerangi korupsi.