REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia menghentikan sementara, untuk memberikan visa bagi warga dari beberapa negara yang terkena Ebola demi mencegah masuknya virus tersebut. Menteri Imigrasi Scott Morrison, menyatakan hal tersebut kepada parlemen.
Ia menjelaskan, Australia menghentikan program imigrasi bagi pengunjung dari negara-negara yang terkena Ebola. Pembatasan diterapkan setelah seorang remaja berumur 18 tahun yang datang dari Afrika Barat permulaan bulan ini dirawat di rumah sakit karena demam.
Kemudian akhirnya, ia dinyatakan negatif terkena ebola. Pada Senin (27/10) Morrison mengatakan, akan membatalkan visa untuk beberapa pihak yang telah menerima visa tak tetap atau sementara, namun belum pergi ke Australia, demikian dikutip BBC, Selasa, (28/10).
Hanya saja, jika mereka telah mendapatkan visa tetap maka akan dapat memasuki Australia walau harus dikarantina 21 hari sebelum tiba.
Morrison mengungkapkan, sejak Agustus, lebih dari 830 orang yang tiba di Australia menjalani pemeriksaan lanjutan setelah pemerintah menerapkan sistem pemeriksaan baru.
Tak satupun dari mereka diopname, katanya. Kini terdapat 19 orang dari Afrika Barat yang dilarang ke luar rumah di Queensland, setelah tiba di Australia lewat program kemanusiaan permulaan bulan ini.