Selasa 28 Oct 2014 21:01 WIB

Australia Gelar Pertemuan Nasional Bahas Alkohol

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- sosiasi Medis Australia, AMA, menggelar pertemuan tingkat nasional yang membahas soal alkohol. Selama dua hari Selasa dan Rabu (28-19/10), pertemuan yang digelar di Canberra ini mencoba untuk mencari jalan keluar masalah berkaitan alkohol.

National Alcohol Summit digelar dengan mengundang perwakilan pemerintah, para petinggi komunitas, ahli kesehatan dan medis, pihak kepolosian, serta keluarga korban kejahatan akibat alkohol. Dalam pertemuan ini, mereka akan melihat dampak buruk dari konsumsi alkohol, termasuk kejahatan, konsumsi alkohol di kalangan Aborigin, serta iklan-iklan yang berkaitan dengan alkohol.aru

Seperti yang dikutip dari situs resmi AMA, permasalahan alkohol telah bersifat saling terkait, karenanya mereka berharap solusi yang ditawarkan pun lebih menyeluruh dan mencakup segala aspek.

Presiden AMA, Prof Brian Owler dalam pembukaan pertemuan tersebut mengatakan bahwa masalah alkohol adalah masalah nasional yang membutuhkan solusi nasional.

Menurutnya juga solusi untuk masalah konsumsi alkohol di Australia ini sudah lama ditunda-tunda.

Dalam sesi pembukaannya, Profesor Owler mengatakan banyak faktor yang menyebabkan konsumsi alkohol di Australia, seperti masyarakat yang menerima penggunaan alkohol, pemasaran yang membuat seolah alkohol adalah hal yang glamor.

"Kita bukannya melarang alkohol, tetapi kita menginginkan agar konsumsi alkohol lebih aman dan mereka yang mengkonsumsi lebih bertanggung jawab," ujarnya.

Dari data AMA, lebih dari separuh penduduk Australia mengkonsumsi alkohol dalam batas tidak wajar. Satu dari lima orang mengkonsumsi pada tingkat dimana membahayakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement