Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Selain jiwa sosialnya yang tinggi, al-Udar memiliki keahlian dalam politik dan pemerintahan.
Hal itu ditunjukkan olehnya ketika membuat aturan agar pemerintahan dari bawah hingga atas harus memiliki administrasi yang tertib sehingga tidak terjadi penyelewengan keuangan dan penyalahgunaan fasilitas negara.
Selain itu, al-Udar juga membuat sistem pengamanan internal. Sistem keamanan tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi juga dikombinasikan dengan sistem administrasi yang dilakukan sebelumnya sehingga pemerintahan pun tertata dan teratur. Pada masa itu, Yaman memiliki politik, ekonomi, dan budaya yang kuat dan mandiri.
Yaman menjadi negara terkuat dalam Islam pada abad pertengahan sehingga pemerintahan di Yaman pada masa itu adalah periode yang terlama di antara lainnya sebelum ditaklukkan oleh dinasti lain.
Kerajaan Yaman pada zaman itu telah dikenal ahli dalam bidang ilmiah. Tidak heran jika al-Udar mampu mengelola pemerintahan dengan apik karena mereka telah menguasai ilmu astrologi, kedokteran, pertanian, linguistik, dan undang-undang.
Mereka telah banyak membangun tidak hanya sekolah dan masjid, tetapi juga memperbanyak pembangunan rumah, benteng, jalan, dan saluran air.
Bahkan, madrasah pun berkembang di setiap sudut kota. Proyek pembangunan pun berkembang hingga ke Makkah.
Meskipun hanya memimpin 14 bulan, cukup banyak bagian dari pemerintahan yang diubahnya menjadi lebih baik. Tidak lama saat tampuk kepemimpinannya dikembalikan pada anaknya, al-Udar pun wafat.
Dia wafat pada 1360 Masehi atau 762 Hijriyah. Hingga saat ini, usia dan kelahirannya pun belum diketahui dan tercatat di manapun.