REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Greenpeace Indonesia, meminta Presiden Kolo Widodo (Jokowi) dan Kabinet Kerja untuk menjadi pemimpin yang 100 persen berkomitmen terhadap penyelamatan dan pemulihan lingkungan.
"Ini merupakan saat yang tepat bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pejabat kementerian untuk bekerja bersama-sama menyelamatkan dan melindungi lingkungan," kata Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting di Jakarta, Selasa (28/10).
Pada Senin (27/10), Greenpeace Indonesia, menyerahkan petisi '100 persen Indonesia Hijau Damai' yang ditandatangani oleh 113.595 orang kepada Presiden Joko Widodo di depan Istana Negara.
Petisi ini diserahkan bersama sebuah Paket hijau kepada presiden sebagai simbol isu-isu lingkungan yang dianggap penting oleh masyarakat melalui jejak pendapat yang dilakukan Greenpeace Indonesia.
"Dalam proses penyelamatan dan perlindungan lingkungan ini dibutuhkan sosok presiden yang dapat memimpin, memberikan visi, serta menggunakan pengaruhnya dalam skala nasional, maupun internasional," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah membangun gerakan kampanye publik melalui gerakan 100 persen Indonesia Hijau Damai yang disambut baik oleh masyarakat, terbukti dari tingginya jumlah petisi. Oleh karena itu ini adalah kesempatan bagi Jokowi untuk menunjukan komitmennya untuk menuju Indonesia yang hijau dan damai.
"Indonesia memiliki hutan tropis dan lautan paling luas di kawasan Asia, serta kekayaan keanekaragaman hayati yang signifikan di dunia," ujarnya.
Menurut dia, apa yang terjadi di Indonesia akan mempengaruhi lingkungan di kawasan, karena itu Indonesia memiliki pengaruh penting dalam proses pengambilan keputusan penyelamatan lingkungan dalam skala internasiona.