REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Tercatat lebih dari 1.300 kasus kolera merebak di Niger sejak awal tahun. PBB mengatakan 51 orang hampir tewas akibat penyakit ini.
Dilansir dari Aljazeera, Senin (27/10), pada Sepetember saja dilaporkan terjadi 38 kematian akibat kolera di ibukota Niamey. Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) PBB dalam situsnya mengatakan melonjaknya jumlah kematian akibat kolera sebagian disebabkan banjir hebat yang menggenangi Niger sejak Juni.
Langkah-langkah mengatasi dan mencegah kolera di tempat baru telah diambil. OCHA mengatakan kolera terjadi di empat dari delapan kawasan di Niger.
Salah satu kekhawatiran terbesar berada di kawasan Diffa dimana sejak 2013 sekitar 105 ribu pengungsi berada di sana. Mereka melarikan diri dari kelompok bersenjata Boko Haram dan tindakan keras aparat militer.
Sebagian besar pengungsi tinggal di pulau Lake Chad. Pulau tersebut memiliki akses air minum terbatas dan kondisi sanitasi yang memprihatinkan. Kolera menular karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia. Kolera menyebabkan diare, dehidrasi dan kematian jika tidak diobati.