Selasa 28 Oct 2014 21:17 WIB

Korban KDRT Terima Penghargaan Tokoh Victoria 2015

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Juru kampanye kekerasan dalam rumah tangga, Rosie Batty dinobatkan sebagai penerima penghargaan bergengsi Victorian Australian of the year.

Rosie Batty  dikenal sebagai tokoh yang mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) setelah anak laki-lakinya, Luke tewas dibunuh oleh ayahnya sendiri, Greg Anderson. 
Kepala Kehakiman, Marilyn Warren berterima kasih kepada Batty atas dedikasinya dalam membawa perbaikan di masyarakat terkait isu ini. Dewan Nasional Hari Australia menyatakan Batty telah menyuarakan penderitaan ribuan korban kekerasan domestik yang sampai saat ini banyak tidak terungkap kasusnya,” 

"Rosie saat ini merupakan pemenang dalam memerangi KDRT, dan membuat banyak media menyoroti isu ini serta mendesak lahirnya perubahan sistemik untuk mengatasi isu KDRT ini," tulis Dewan Hari Australia dalam pernyataan tertulisnya baaru-baru ini.

"Ketegaran luar biasa yang ditunjukan Rosie dan upayanya yang tidak egois telah menjadi inspirasi bagi banyak korban kekerasan domestik dan keberanian serta kesediannya untuk menceritakan apa yang dialaminya telah menjadikan Australia sebagai tempat tinggal yang jauh lebih baik,”
Batty saat ini juga telah menjadi jurubicara korban kekerasan dalam keluarga setelah dia bersedia mengungkapkan kisahnya di media di hari puteranya meninggal.
 
Batty mengaku penghargaan yang diterimanya merupakan sebuah kehormatan besar baginya. "Luke akan sangat bangga pada saya, namun sebagai anak laki-laki berusia 11 tahun dia pasti akan malu, apalagi ini bukan penghargaan karena memenangkan X Factor atau Australia's Got Talent',: selorohnya ketika menerima penghargaan.
 
Saya disini karena Luke dan saya menerima penghargaan ini karena 1 dari 3 perempuan menjadi korban KDRT, 1 dari 4 anak dan 1 perempuan tewas setiap minggunya karena KDRT,"
 
"Isu ini sangat penting untuk dipahami oleh kita semua dan bukan lagi menjadi masalah yang harus ditutupi," katanya.
 
"Saya berkomitmen akan terus melanjutkan upaya untuk menyebarkan pesan ini dan saya menerima penghargaan ini atas nama seluruh korban KDRT yang tidak memiliki siapapun untuk berlindung dan menjadi tempat mengadu," katanya.
 
Batty menjadi jurubicara bagi isu KDRT setelah dia berbicara ke media di pagi hari setelah anak laki-lakinya, Luke meninggal dunia.
 
"Hal itu bisa menimpa siapa saja dan semua orang, dan saya sudah mengalaminya selama 11 tahun,”

"Lakukanlah hal terbaik yang bisa Anda lakukan, dan Ada adalah korban dan tidak ada yang bisa membantu Anda, intervensi orang lain tidak bisa menghentikan kekerasan domestik yang Anda alami,” katanya.

Pada saat pengumuman kalau namanya mendapatkan masuk dalam daftar finalis penerima penghargaan ini, dewan menyebut Rosie telah membuat warga Australia bangkit dan tersadar kalau kekerasan dalam rumah tangga bisa menimpa siapa saja.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement