REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan lanjutan babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2014 antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang pada Ahad (26/10) membuat geger publik. Skor 3-2 untuk keunggulan PSS Sleman dihasilkan melalui lima gol bunuh diri dalam waktu sepuluh menit terakhir.
Kondisi tersebut menimbulkan pukulan bagi Panser Biru korwil Djabotabek, suporter PSIS Semarang. Lewat rilisnya, kelompok suporter tersebut mengeluarkan lima sikap sebagai berikut ini:
1. Prihatin atas dugaan sepak bola gajah yang terjadi dalam pertandingan tersebut.
2. Mengecam dan mengutuk pihak yang terlibat dalam kasus tersebut, khususnya aktor intelektual di belakangnya.
3. Menuntut PSSI dan jajaran terkait untuk mengusut dan menyelesaikan kasus tersebut seadil-adilnya.
4. Menuntut permohonan maaf dari management PSIS secara terbuka pada masyarakat semarang pada umumnya dan pecinta psis pada khususnya karena tindakan pada pertandingan melawan pss sleman adalah pelecehan bagi nilai nilai sportivitas dalam olahraga.
5. Kami meminta maaf pada sesama pecinta sepakbola nasional namun sebagai Suporter PSIS kami tetap akan mendukung langkah Mahesa Jenar di kasta manapun.