Rabu 29 Oct 2014 04:33 WIB

Bekasi-Jakarta Bangun Sistem Transportasi Terintegrasi

Rep: C57/ Red: Hazliansyah
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
Foto: blogspot.com
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pemkot Bekasi berencana membangun sistem transportasi terintegrasi dengan wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyatakan Pemkot Bekasi akan membangun sistem transportasi terintegrasi. Khususnya, dengan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan Mass Rapid Transit (MRT) di Provinsi DKI Jakarta.

"Kami akan membangun sistem transportasi yang terintegrasi dengan APTB dan MRT. Saat ini, sistemnya belum layak," tutur Rahmat saat diwawancarai para wartawan, Selasa (28/10) pagi.

Jadi, lanjutnya, ke depan Bekasi akan memiliki terminal tipe A yang bisa terkoneksi ke jaringan bus di seluruh wilayah DKI Jakarta. Untuk mewujudkan rencana itu, tuturnya, ia sudah menyampaikan permohonan besaran anggaran kepada Pemprov DKI Jakarta. 

"Besaran anggaran sudah kita sampaikan, mudah-mudahan di APBD 2015 bisa terlaksana," papar Rahmat. 

Menurutnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki TjahaJa Purnama, tidak mempersoalkan berapa besarannya, yang penting manfaatnya. "Ada anggaran Rp 250 miliar," jelasnya.

Pemkot Bekasi, paparnya, memiliki prioritas pembangunan dalam bidang sistem transportasi, jalan, saluran air dan ruang terbuka hijau. 

Wali Kota yang akrab disapa Bang Pepen ini ingin agar kota Bekasi dengan Pemprov. DKI Jakarta sama majunya, saling berguna satu sama lain.

Terkait APTB arah Jakarta-Bekasi, Rahmat mengakui pelayanannya belum maksimal. 

"Maka, insya Allah dengan bantuan Pemprov DKI ini kita bisa alokasikan untuk sistem terpadu transportasi," jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement