REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama secara tak langsung mengkritik kebijakan karantina untuk para petugas kesehatan yang kembali dari Afrika Barat.
Namun ia juga mencari dukungan untuk para pekerja yang berada di garis depan dalam perang melawan Ebola.
Dilansir Aljazeera, pada Selasa (28/10), Obama secara tak langsung mengkritisi peraturan di sejumlah negara bagian seperti New York dan New Jersey yang memberlakukan wajib karantina pada perawat Ebola. Obama mengatakan, pemantauan pada mereka yang kembali harus dilakukan dengan bijaksana dan berbasis ilmu pengetahuan.
Senin (27/10), otoritas kesehatan AS telah melonggarkan aturan tersebut. Mereka yang kembali dari negara Ebola tak perlu dikarantina. Tetapi mereka harus bersedia dipantau kesehatannya selama 21 hari.
"Kami tak ingin menghalangi pekerjaan para perawat kesehatan kita untuk pergi ke garis depan," kata Obama.
Obama mengatakan, respons yang cepat di Afrika akan membantu menghentikan penyebaran penyakit di AS. Ia mengingatkan bahwa, hanya dua orang warga AS yang tertular dan kini keduanya telah sembuh.