Rabu 29 Oct 2014 09:31 WIB

Roket Antariksa AS yang Meledak Berisi Alat Riset Meteor

Sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak meledak setelah enam detik diluncurkan, Selasa (28/10).
Foto: reuters
Sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak meledak setelah enam detik diluncurkan, Selasa (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Satu roket tanpa awak yang dioperasikan oleh perusahaan swasta AS, Orbital Sciences Corp. meledak pada Selasa (28/10), beberapa detik setelah peluncurannya, demikian tayangan TV NASA.

Roker Antares --yang membawa pesawat antariksa perusahaan tersebut, Cygnus-- meledak enam detik setelah peluncurannya pada pukul 18.22 waktu setempat (05.22 WIB, Rabu) dari instalasi milik badan antariksa AS, NASA --Wallops Flight Facility, di Virginia Timur.

"Telah terjadi gangguan kendaraan. Kami akan memberikan perubahan keterangan sesegera mungkin," dengan Tweet perusahana Orbital.

Tayangan televisi memperlihatkan api berkobar ke udara. Penyebab ledakan belum diketahui.

Tak ada laporan mengenai korban jiwa, kata NASA, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ditambahkannya, semua personel di sekitar tempat peluncuran Wallops Flight Facility diketahui "baik-baik saja".

Kerusakan diduga hanya terbatas pada instalasi tersebut.

Cygnus akan membawa pasokan sebanyak 2.290 kilogram buah misi ketiga pemasokan kembali barang ke International Space Station.

Salah satu percobaan baru di dalam roket itu adalah apa yang disebut penyelidikan Drain Brain, satu studi yang akan berusaha menentukan bagaimana aliran darah dari otak turun ke jantung di ruang tanpa daya tarik Bumi.

Yang juga ada di dalam roket tersebut ialah alat yang disebut Meteor Composition Determination (Meteor), yang akan memungkinkan penyelidikan pertama yang berpusat di antariksa terhadap meteor yang memasuki atmosfir Bumi.

Misi itu juga meliputi banyak penelitian mahasiswa.

Roket tersebut mulanya dijadwalkan diluncurkan pada Senin, tapi satu kapal yang ebrlayar memasuki daerah terbatas menyebabkan NASA menundanya sampai Selasa.

Misi itu adalah yang ketiga dari delapan penerbangan Orbital, yang dikontrak NASA dengan perusahaan tersebut untuk memasok kembali stasiun antariksanya, dan perjalanan keempat oleh Antares dan Cygnus ke laboratorium yang mengorbit Bumi.

Selain dengan Orbital, NASA juga telah menandatangani kesepakatan dengan satu lagi perusahaan swasta yang bernama SpaceX untuk memasok barang ke stasiun antariksa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement