REPUBLIKA.CO.ID, SINAI -- Mesir dilaporkan akan membangun zona penyangga sepanjang 500 meter di perbatasan dengan Jalur Gaza. Zona tersebut dibangun untuk memblokir penyelundupan senjata.
BBC News, Rabu (29/10) melaporkan, warga yang tinggal di sepanjang daerah perbatasan dengan Palestina telah diberi tahu. Mereka diminta mengevakuasai rumah, sehingga rumah-rumah tersebut dapat dihancurkan dan dibangun zona penyangga.
Media setempat juga melaporkan, parit berisi air juga akan dibangun untuk mencegah pembangunan terowongan.
Media Mesir menuduh pemerintah Hamas di Gaza, membantu militan di Sinai. Hamas membantah tuduhan tersebut.
Pekan lalu, serangan bom militan di sebuah pos militer di Sinai menewaskan lebih dari 30 tentara Mesir.
Setelah peristiwa itu, Presiden Mesir Abdul Fattah el-Sissi mengesahkan undang-undang otorisasi militer untuk melindungi fasilitas negara. Termasuk diantaranya pembangkit listrik, jalan utama dan jembatan.
Ia juga mengumumkan darurat selama tiga bulan di Sinai. Kritik yang berkembang mengatakan, kemungkinan tentara kembali ke jalan-jalan dan melakukan pengadilan militer pada warga sipil.
Zona penyangga direncanakan akan membentang sepanjang 13 km di perbatasan. Para pejabat mengatakan pada Associated Press, tentara telah memberikan waktu selama 48 jam pada warga untuk mengosongkan rumah mereka.
Selama ini terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza dan Sinai telah memainkan peran penting dalam perekonomian Palestina, yang telah berjuang mengatasi blokade ekonomi Israel.