REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemkot Sukabumi berupaya melestarikan ‘kaulinan barudak lembur’ yang dinilai sudah ditinggalkan generasi muda. Salah satunya dengan mengenalkannya dalam sejumlah acara resmi pemerintah.
Hal ini misalnya terlihat pada acara peringatan sumpah pemuda pada Selasa (28/10) lalu. Di mana, para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA memainkan sejumlah ‘kaulinan barudak lembur’ selepas momen upacara di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi.
Bahkan, Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz dan Wakil Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz ikut terlibat dalam permainan anak oray-orayan. Selain itu unsur muspida lainnya pun akhirnya ikut dalam permainan tersebut.
"Pemkot berupaya mendorong bangkitnya kembali ‘kaulinan barudak lembur’, ’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika, Rabu (29/10). Salah satu caranya dengan mengenalkannya kepada anak-anak. Harapannya, generasi muda dapat mengenal ‘kaulinan’ tersebut dan melestarikannya dari generasi ke generasi.
Saat ini kata Fahmi, permainan yang ada di tatar sunda tersebut sudah jarang dimainkan anak-anak. Padahal, banyak nilai-nilai sosial budaya yang ada di dalamnya.
Fahmi mengungkapkan, anak-anak sekarang ini lebih cenderung menjadi individualis. Hal ini bisa dipengaruhi dari jenis permainan yang mereka jalani.
"Kebanyakan saat ini bermain game online atau PS,’’ terang Fahmi. Permainan tersebut kurang mengajarkan pada nilai-nilai kebersamaan.
Ke depan lanjut Fahmi, pelestarian ‘kaulinan barudak lembur’ ini dapat menjadi sarana untuk menjalin kebersamaan antara anak-anak. Di samping untuk menjaga nilai sosial dan budaya.