REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) tidak hanya membangun banyak gedung pencakar langit yang sedap dipandang mata. Negeri kaya minyak itu juga banyak membangun masjid yang megah dan indah di setiap emirat.
Saat ini, ada lebih dari tiga masjid di satu wilayah. Jumlahnya mungkin akan bertambah mengingat, pemerintah menargetkan 215 masjid baru hingga akhir 2014.
Masjid di UEA terkenal dengan arsitektur masjidnya yang masih memberikan sentuhan tradisional. Saat tiba waktu shalat, setiap sudut kota dipastikan bisa mendengar suara adzan.
"Ada rencana untuk membangun lebih banyak masjid dalam setahun ini, setidaknya 215 masjid mulai beroperasi di akhir 2014," kata Direktur Jenderal Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf, Mohammad Mattar Al Ka'abi seperti dilansir dari Islam.re,Kamis (30/10).
Alasan mendasar di balik pembangunan masjid di UEA, lantaran pertumbuhan populasi yang semakin meningkat. Diperkirakan, ada jutaan orang yang berasal dari 50 negara tinggal di UEA. Sebagian besar dari jumlah tersebut adalah umat Muslim.
Ketika tiba waktu sholat Jumat, pemerintah menginginkan banyak masjid yang tak hanya berkutbah menggunakan bahasa Arab, tetapi juga dalam bahasa Inggris. Statistik menunjukan, dari 5.036, hanya 115 masjid yang berkutbah dalam bahasa Inggris dan Urdu.
"Permintaan terus datang dari masyarakat untuk membangun masjid yang berkhotbah dalam bahasa non-Arab," ujar Al Ka'abi. Dikatakannya, selama ini banyak orang-orang yang rela mencari masjid yang jauh dari kediamannya hanya untuk mendengarkan khotbah dalam bahasa Inggris.
Diharapkan, dengan lebih dari 200 masjid baru, permintaan masyarakat bisa terpenuhi. Pada 2015, setidaknya ada 5.251 masjid di UEA, sebagian diantaranya akan melayani Muslimnya menggunakan bahasa Inggris.