REPUBLIKA.CO.ID, PADANG—Arema Cronus Indonesia berhasil melangkah ke semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014. Singo Edan menjadi runner up Grup 1 setelah menahan imbang Semen Padang 2-2 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Rabu (29/10).
Meski demikian, langkah Arema meninggalkan cela karena kepemimpinan wasit Novari Ikhsan menguntungkan mereka. Ikhsan tak mengusir kiper Arema Kurnia Meiga yang melakukan pelanggaran keras di luar kotak penalti. Ia juga tak menghukum Arema tendangan penalti saat bek Victor Igbonefo mengganjal dengan keras gelandang serang Esteban Vizcarra.
Alhasil, pemain Semen Padang melancarkan protes keras terhadap wasit. Suporter Kabau Sirah yang memadati Stadion Haji Agus Salim pun ikut-ikutan dibuat berang. Lemparan botol minuman, bahkan batu pun mengarah ke ofisial pertandingan seusai laga. Ikhsan mesti diselamatkan oleh dua asisten wasit dan petugas keamanan.
Kapten tim Arema Ahmad Bustomi menilai wajar pemain Semen Padang melakukan protes terhadap keputusan wasit. "Kami juga menilai keputusan wasit banyak yang mengganggu. Wajar jika pertandingan itu diwarnai protes keras," kata Bustomi seperti dikutip Antara seusai laga.
Namun demikian ia mengatakan, pertandingan tersebut berjalan dengan sangat menarik, dan kedua tim mampu menampilkan permainan terbaiknya.