REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Melalui link resminya, Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KONTRAS), menyatakan bahwa peristiwa Talangsari yang mengakibatkan 200 jiwa melayang itu bukanlah kejadian bunuh diri seperti yang diakui oleh Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono.
Koordinator Kontras, Haris Azhar, menyatakan peristiwa yang melibatkan ABRI terutama Danrem Garuda Hitam Lampung tersebut murni merupakan kejahatan terhadap manusia.
Ia mengungkapkan telah banyak bukti dan fakta terkait peristiwa tersebut yang ditemui dari hasil penyelidikan berbagai organisasi masyarakat. Dari hasil penemuan tersebut menunjukkan bantahan yang dilakukan Hendropriyono merupakan fitnah dan tidak berdasar.
Saat dikonfirmasi kepada Komnas HAM terkait bantahan Hendropriyono yang dilangsir di blog HYPERLINK "http://allannairn.org"allannairn.org, pihaknya mengaku belum mengetahui bantahan tersebut.
"Saya belum lihat pembelaannya" kata Sinungan, Wakil Ketua Komnas HAM, kepada Republika, Kamis (30/10).
Sebelumnya diketahui Hendropriyono membantah pasukannya melakukan pembunuhan terhadap warga Talangsari, Lampung Timur melalui wawancara nya dengan pemilik blog HYPERLINK "http://allannairn.org"allannairn.org, Allan Naim. Di dalam blog berbahasa Inggris tersebut Hendro menyatakan warga justru melakukan tindakan bunuh diri.