Kamis 30 Oct 2014 13:51 WIB

MUI: Kontribusi Pemerintah Indonesia Terhadap Muslim Burma Belum Maksimal

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Myanmar mendapat diskriminasi di negaranya
Muslim Myanmar mendapat diskriminasi di negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) membantah pernyataan Ketua Dewan Parlemen Agama-Agama Dunia, Imam Abdul Maliq Mujahid yang mengatakan Indonesia satu-satunya negara yang tidak mengeluarkan resolusi terhadap pembantaian ummat muslim di burma.

Menurut Ketua MUI Bidang Luar Negeri, Muhyidin Djunaedi pemerintah Indonesia telah memberikan kontribusniya terhadap korban pembantaian umat muslim di Burma, hanya saja kontribusi yang diberikan pemerintah Indonesia belum maksimal.

"Sebetulnya pemerintah Indonesia sudah melakukan kontribusinya, tetapi tidak maksimal," ujar Muhyidin Djunaedi kepada Republika, Kamis (30/10).

Ia menjelaskan, kurang maksimalnya kontribusi Indonesia dikarenakan pemerintah Indonesia berpegang pada prinsip penyelesaian konflik di salah satu negara Asean harus berdasarkan kesepakatan pemimpin-pemimpin negara Asean atau Spirit of Asean.

Ia menambahkan, karena kurang maksimalnya kontribusi pemerintah Indonesia, Imam Abdul Maliq Mujahid  meminta bantuan kepada MUI agar umat Islam di Indonesia melalui MUI dapat melakukan tekanan pada pemerintah Myanmar.

Muhyidin mengatakan MUI telah melakukan beberapa upaya dalam membantu umat muslim di Burma. Diantaranya, pada tahun 2012 MUI mengadakan pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat sebagai presiden RI.

MUI meminta sebagai negara insiator Asean agar Indonesia aktif dalam menangani konflik di Burma. MUI juga meminta agar pemerintah Indonesia membantu umat Islam secara maksimal dan menggalang kekuatan umat Islam di Asean untuk menekan pemerintah Myanmar.

" Alhamdulillah direspon dan pemerintah Indonesia sudah menyampaikan pendapat dan sikap umat Islam kepada pemerintah Myanmar," katanya menjelaskan.

MUI juga berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di bawah pimpinan Jusuf Kalla untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Burma. Hanya saja, bantuan tersebut hanya dapat disalurkan sampai Yangon, ibukota Myanmar.

MUI juga telah meminta pimpinan agama budha Myanmar untuk menyampaikan sikapnya kepada pemerintah Myanmar agar segera menghentikan konflik muslim di burma. Hal tersebut dikarenakan budha merupakan agama mayoritas di myanmar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement