Kamis 30 Oct 2014 14:02 WIB

Sempat Diprotes, Kurikulum Sejarah Islam Tetap Masuk Massachusetts

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Tiga Remaja Muslim Amerika
Foto: Youtube
Tiga Remaja Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Seorang wali murid La Plata High School, Massachusetts, Amerika Serikat sebelumnya memprotes pihak sekolah karena mendapati pelajaran Islam di buku cetak anaknya. Pria bernama Kevin Wood itu awalnya marah karena dia tak ingin putrinya yang masih SMP belajar tentang Islam.

Apalagi, pria yang juga mantan veteran Korps Marinir Amerika Serikat (AS) itu menemukan tulisan kalimat syahadat di buku cetak tersebut dan menganggap pihak sekolah ingin mengganti agama anaknya ke Islam.

Juru bicara sekolah, Katie O’Malley-Simpson mengatakan Wood sempat bertemu dengan Wakil Kepala Sekolah, Shannon Morris dan mengancam akan menyebabkan masalah di sekolah jika pelajaran itu masih diteruskan.

O'Malley-Simpson menjelaskan bahwa seluruh siswa di La Plata High School harus lulus sejarah dunia untuk bisa lulus SMP dan melanjutkan ke SMA. Departemen Pendidikan di Maryland juga menginstruksikan bahwa sejarah Timur Tengah yang kental dengan Islam merupakan bagian dari kurikulum sejarah dunia.

"Dalam kasus apapun, putri Wood harus belajar tentang sejarah Islam atau dia gagal. Di dalam sejarah dunia dan mata pelajaran lain, itu adalah  bagian dari kurikulum dan sudah sesuai standar. Siswa memang seharusnya belajar itu," kata O'Malley-Simpson, dilansir dari the Daily Center, Kamis (30/10).

O'Malley-Simpson menambahkan, siswa tidak hanya belajar tentang sejarah Islam. Mereka juga belajar tentang sejarah Hindu dan Budha ketika belajar tentang Asia selatan dan Asia Timur. Senin lalu, putri Wood tidak menghadiri kelas sejarah dunia dan dia juga tidak membuat tugas tentang sejarah Islam.

O'Malley-Simpson mengatakan putri Wood akan menerima nilai nol untuk tugas tersebut. Wood dan keluarganya berencana membawa keluhan mereka ke DPRD dan Departemen Pendidikan Maryland.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement