REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri secara resmi melaporkan hasil evaluasi anak asuhnya selama menjalani persiapan hingga pelaksanaan Piala Asia U-19 di Yangon, Myanmar kepada Badan Tim Nasional (BTN).
Garuda Jaya pada kejuaraan bergengsi ini ternyata tidak bisa berbuat banyak meski persiapan yang dilakukan cukup lama. Evan Dimas dan kawan-kawan ditargetkan lolos ke semifinal justru tidak mampu lolos dari fase grup.
"Pada pertemuan tadi dibicarakan banyak hal termasuk kekurangan timnas saat turun di Piala Asia lalu," kata Indra usai pertemuan dengan BTN di Kuningan, Jakarta, Kamis (30/10).
Menurut dia, dengan hasil kurang maksimal ini pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak menghakimi pemain. Pihaknya optimistis Evan Dimas dan kawan-kawan akan berkembang dilevel yang lebih tinggi.
Terkait dengan posisinya sebagai pelatih, Indra hingga saat ini belum mendapatkan keputusan dari BTN. Masa depan mantan pemain PSP Padang ini akan ditentukan pada rapat Komite Eksekutif PSSI, 2 November nanti.
Meski statusnya sebagai pelatih timnas belum ditentukan, Indra mengaku telah mendapatkan tawaran untuk melatih klub yang turun dikompetisi tertinggi di Tanah Air yaitu Indonesia Super League (ISL) musim depan.
"Memang ada klub yang menghubungi saya. Tapi saya lebih mementingkan kepentingan banyak orang untuk memajukan sepak bola Indonesia," kata Indra menambahkan.
Direktur HPU BTN Demis Djamoeddin mengatakan hasil evaluasi Timnas Indonesia U-19 termasuk jajaran pelatih akan segera diajukan ke Komite Eksekutif PSSI. Selanjutnya akan dibahas guna mendapatkan keputusan lebih lanjut. "Untuk masa depan pelatih semuanya di tangan Komite Eksekutif PSSI," katanya.
Evaluasi yang dilakukan oleh BTN tidak hanya untuk Timnas Indonesia U-19. Sebelumnya, BTN memanggil pelatih Timnas Indonesia U-23 yaitu Aji Santoso yang baru saja membawa timnas ke Asian Games 2014. Selain itu juga melakukan evaluasi pada pelatih futsal.