Jumat 31 Oct 2014 06:35 WIB

Jepang Kecam Pembangunan Perumahan Israel di Yerusalem Timur

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menyesalkan keputusan terbaru Israel untuk membangun 1.060 unit rumah di Yerusalem Timur yang dianggap melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Ini jelas bertentangan dengan upaya-upaya oleh masyarakat internasional terhadap perjanjian gencatan senjata mengenai Jalur Gaza dan mewujudkan solusi dua negara," kata Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang, Kuni Sato, Jumat (31/10).

Negeri Sakura ini menyerukan kepada Israel untuk menahan diri dari setiap tindakan sepihak yang mengubah status Yerusalem Timur serta Tepi Barat agar proses perdamaian tercipta.

"Kegiatan permukiman adalah pelanggaran hukum internasional, dan Jepang telah berulang kali menyerukan Israel untuk sepenuhnya membekukan kegiatan permukiman," kata Sato.

Pada Senin lalu, pemerintah Israel mengatakan bahwa pihaknya memajukan rencana untuk membangun 660 rumah di Ramat Shlomo dan 400 lainnya di Har Homa distrik Yerusalem Timur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement