Jumat 31 Oct 2014 10:01 WIB

'Bullying' Tukang Satai Pelajaran Baik dalam Penggunaan Media Sosial

Rep: c 69/ Red: Indah Wulandari
Facebook MA
Foto: facebook
Facebook MA

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kasus dugaan bullying tukang satai, MA terhadap Presiden Jokowi bisa menjadi sebuah proses kematangan masyarakat dalam menggunakan media sosial.

"Semoga Pak Jokowi dengan arif dapat membasuh luka anak bangsa yang bertikai akibat Pilpres, agar semua saling memaafkan," jelas pengamat komunikasi ICT Institute Heru Sutadi, Kamis (30/10).

Menurutnya, agar ada efek jera, MA harus bisa meminta maaf pada pihak kepolisian atau kuasa hukum Jokowi. MA harus membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya di waktu mendatang.

“Ini merupakan pembelajaran bahwa ke depan media sosial perlu mendapat perhatian dalam proses sebelum dan sesudah pemilu,” katanya.

MA mengunggah gambar editan pria telanjang yang berwajah mirip Jokowi di akun Facebook-nya. Karena ulahnya, MA dijerat dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta UU Pornografi. Ia pun diancam 10 tahun penjara karena melakukan penghinaan tersebut.

Kasus ini memunculkan sikap pro kontra dari para netizen. Kini mereka yang mendukung MA membuat gerakan #Save TukangSate melalui jejaring sosial Twitter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement