Jumat 31 Oct 2014 13:03 WIB

Imam Besar Masjidil Haram Layak Menjadi Teladan Pemuda Muslim

Rep: c 78/ Red: Indah Wulandari
santri daarul quran gaza, palestina, sempat menyaksikan kunjungan imam masjidil haram di pesantren daarul quran
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
santri daarul quran gaza, palestina, sempat menyaksikan kunjungan imam masjidil haram di pesantren daarul quran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kedatangan Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais ke Tanah Air seharusnya dijadikan momentum generasi muda untuk meneladani sosoknya. 

“Mari bergaul dan bersahabat dengan Alquran, juga dengan para pecinta Alquran,” kata pakar Alquran sekaligus juri tahfiz Internasional Dr Ahsin Sakho, Jumat (31/10).  

Diceritakannya, Imam As-Sudais merupakan sosok cerdas yang mampu meraih gelar doktor dalam waktu yang relatif singkat. Selain menjadi imam terlama di Masjidil Haram, yakni mencapai puluhan tahun, Imam As-Sudais juga dipercaya menjadi raisul ‘am atau pimpinan tertinggi pengurus Masjidil Haram. 

Caranya mengaji Alquran yang diperdengarkan merdu dalam kaset pun telah banyak jadi acuan para qori dunia. 

Di Indonesia, lanjut Ahsin, beliau menaruh perhatian yang besar terhadap para penghapal Alquran. “Dia memberikan hadiah-hadiah memberangkatkan haji bagi mereka yang juara hafiz Alquran,” katanya. 

Ahsin berharap agar para pemuda Muslim Indonesia tak segan bergaul dengan Alquran, sebab Alquran tidak akan mengecewakan pembacanya. 

Tak lupa Ahsin berharap, kepada orangtua, agar senantiasa mempunya semangat seperti Syeikh Sudais. 

“Orangtua yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, lalu mencontohkan kepada keluarga dan anak-anaknya agar cinta Alquran, maka akan besar pengaruhnya dalam membangkitkan rasa cinta pemuda kepada Alquran,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement