Jumat 31 Oct 2014 14:32 WIB

Politikus Gerindra: Kasus Tukang Satai Terkait Pencitraan Jokowi?

Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Rachel Maryam.
Foto: Republika/Agung Supri
Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Rachel Maryam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam ikut mengomentari kasus tukang satai, MA yang ditangkap aparat kepolisian dengan jeratan pasal pornografi. "1. Pada Pilpres yg lalu ribuan akun memuat konten yg serupa dengan apa yg dibuat MA di socmed #SaveTukangSate," katanya melalui akun Twitter, @cumarachel.

"2. Caci maki&hinaan berupa kata maupun gambar terhadap kedua capres.Banyak jg yg mengandung konten pornografi didalamnya #SaveTukangSate."

Rachel mempertanyakan, mengapa hanya MA yang ditangkap polisi. "3. Tapi hari ini rakyat Indonesia menyaksikan bahwa hanya MA satu2nya dari ribuan tindakan sama yg di proses secara hukum #SaveTukangSate."

"4. MA diproses hukum dikarenakan adanya laporan yg berupa delik aduan oleh kader PDIP terhadapnya #SaveTukangSate."

"5.Berkali-kali ibunda MA sudah memohon maaf pada Presiden Jokowi lewat media #SaveTukangSate."

"6.Bahkan MA sendiripun sudah sangat menyesali perbuatannya.Dikabarkan MA menderita depresi berat sampai harus dirawat di RS #SaveTukangSate."

"7.Semua MA lalukan tanpa sadar akan konsekwensi hukum yg dapat dia hadapi. Karena ketidak tahuan. #SaveTukangSate."

"8.Maklum, MA hanyalah lulusan SMP. Dia tidak berpendidikan tinggi. #SaveTukangSate."

"9.Pandangan dari beberapa kader PDIP di media mengatakan kalau kasus ini harus diteruskan proses hukumnya #SaveTukangSate."

"10.Alasannya karena hukum tidak pandang bulu dan sebagai upaya adanya efek jera di masyarakat #SaveTukangSate."

Karena itu, ia mempertanyakan alasan pihak PDIP yang melaporkan MA ke polisi. "11.Hal ini agak mengganggu pikiran saya. Sebuah pertanyaan timbul dibenak saya mengenai motif kader PDIP sebagai pelapor #SaveTukangSate."

"12.Apa sesungguhnya niat dan tujuan dari kader PDIP yg melaporkan kasus MA ini? #SaveTukangSate."

"13.Apabila ini penegakkan UU maka kenapa dari ribuan, hanya kasus MA yg menghina Jokowi saja yg dilaporkan oleh kader PDIP? #SaveTukangSate."

"14.Apabila utk efek jera,mengapa kasus MA yg berstatus sosial lemah yg dipilih u/ dilaporkan dr ribuan yg sama ktk pilpres? #SaveTukangSate."

"15.Apakah kader PDIP sbg pelapor MA ini tujuannya benar2 utk menegakkan UU dan ingin memberi contoh agar terjadi efek jera? #SaveTukangSate."

"16.Ataukah kader PDIP yg melaporkan MA ini semata hanya ingin citra baik Jokowi yg susah payah telah dibangun tdk rusak? #SaveTukangSate."

"17.Ataukah efek jera yg dmksd oleh beberapa kader PDIP di media adlh "warning" agar tdk ada lagi yg mengusik citra Jokowi? #SaveTukangSate."

"18.Apapun motif dan alasannya, saya berharap kasus ini dapat menjadi pembuka nurani masyarakat #SaveTukangSate."

"Ingat,pd pilpres kmrn hal serupa yg dilakukan MA (hinaan yg berkonten pornografi) marak di socmed. Tp hanya MA yg dilaporkan olh kader PDIP?"

Karena itu, Rachel mempertanyakan mengapa hanya MA yang menjadi korban?

"Akankah kasus tukang sate yg luar biasa ini dimanfaatkan Jokowi sebagai alat pencitraan lagi? #SaveTukangSate."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement