REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Citra DPR akan semakin terpuruk di mata masyarakat jika para anggotanya tetap berebutan kekuasaan di lembaga tersebut, kata pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Muhammad Yamin.
"Baik itu Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan menimbulkan kesan negatif di mata masyarakat, karena ujung-ujungnya hanya berebut kekuasaan dan semuanya akan menderita kerugian secara politis," kata Muhammad Yamin di Solo, Jumat (31/10).
Ia mengatakan semestinya semuanya tidak menang-menangan sendiri baik itu KMP (Partai Golkar, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional) maupun KIH (PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, Hanura, dan PPP).
"Meskipun KMP itu mempunyai suara banyak dalam DPR semestinya juga tidak boleh menang sendiri dan suara dari KIH harus didengarkan, apabila menginginkan mendapat hati di masyarakat," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, semua pimpinan di partai baik yang berasal dari KMP maupun KIH harus duduk bersama untuk bermusyawarah mencapai kemufakatan dalam persoalan tersebut. Dia mengatakan hal itu bila para anggota dewan tidak mau mendapat sorotan dari masyarakat berebut kekuasaan.
"Semua harus memperhitungkan untuk ke depan dan anggota legislatif ini dipilih masyarakat juga untuk memperjuangkan rakyat bukan hanya kepentingan partai atau diri sendiri," kata Muhammad Yamin yang juga mantan Dekan Fakultas Hukum UNS.