REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Roem Kono mewacanakan pembangunan gedung baru DPR. Ia menilai gedung yang ada sekarang sudah tidak memadai.
"Penambahan ruangan penting bukan hanya untuk fasilitas anggota," kata Roem saat meninjau ruang kerja wartawan parlemen Senayan, Jumat (31/10).
Roem menyatakan daya tampung gedung sekarang tidak mendorong produktifitas kinerja DPR. Ruangan yang sempit buat anggota DPR tidak betah.
Mereka, kata Roem, butuh ruang kerja yang nyaman untuk menampung para tamu dan sekretaris. "Anggota DPR nggak betah di ruangan sempit. Di dalam situ ada sekretaris, tenaga ahli, relawan. Apalagi kalau cantik-cantik," katanya.
Saat ini setiap anggota hanya mendapat ruang kerja seluas 4x7 meter. Padahal ruang itu juga ditempati oleh tenaga ahli.
Idealnya, kata Roem, ruang anggota dewan perlu ditambah dua kali lipat. "Idealnya 160 meter persatu orang. Sudah diatur," katanya.
Politikus Partai Golkar itu menilai sarana dan prasarana yang ada di DPR juga tidak memadai. Bahkan memberi citra buruk bagi anggota dewan.
Sebut saja, misalnya, soal kursi dan meja yang digunakan para anggota dewan bekerja. Roem mengatakan kursi dan meja yang ada sudah ketinggalan zaman. "Ini dalam upaya membangun citra DPR. Meja kursi tahun 80-an masih dipakai. Tamu luar negeri kan lihat kita," ujarnya.
Roem juga mengeluhkan fasilitas toilet yang ada di setiap fraksi. Menurutnya fasilitas toilet yang ada sekarang telalu sedikit. "Masak satu toilet dipakai sampai 8-9 orang," ujarnya.
Hal lain yang menurut Roem perlu diperbaiki adalah museum dan perpustakaan yang ada di DPR. Ia mengatakan DPR jangan sampai kalah dengan pimpinan BPK yang berjumlah sembilan orang tapi memiliki gedung yang lebih besar.
"Dihuni 560 orang lho. Masa kalah sama BPK, yang anggotanya cuma sembilan orang luas bangunannya separuhnya gedung ini," kata Roem.
BURT akan segera membuat perencanaan perluasan ruang kerja dewan. Roem mengatakan proyek ini akan dibahas diusulkan dalam RAPBNP.
Dia memastikan proyek ini akan terealisasi. "Menambah ruangan kan harus membangun, masa cuma patok-patok saja," ujarnya.