Sabtu 01 Nov 2014 07:32 WIB

Dua Ratus Unit Karavan, Dari KNRP Indonesia Untuk Gaza

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Anak-anak di Gaza tengah melaksanakan shalat Jumat.
Foto: AP
Anak-anak di Gaza tengah melaksanakan shalat Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Tragedi kemanusiaan di Gaza, Palestina, atas agresi militer yang dilancarkan Israel menyisakan banyak duka yakni berupa kerugian mental dan material bagi warga setempat.

Perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari 30 negara pun menyelenggarakan 1st Humanitarian Forum to Support Palestinians yang diselenggarakan 29-30 Oktober di Doha Qatar.

Dalam konferensi tersebut, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dari Indonesia turut terlibat di dalamnya. Salah satu agenda konferensi, yakni membahas beberapa inisiatif yang mesti dilakukan lembaga-lembaga kemanusiaan dunia untuk membantu warga Palestina.

“KNRP langsung merespon salah satu inisiatif yang ditawarkan dalam konferensi ini terkait proyek rekontruksi Jalur Gaza,” kata Ketua Harian KNRP Caca Cahayaningrat dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (1/11).

Respons tersebut ditunjukkan dengan melaksanakan program cepat tanggapnya yakni program pengadaan 200 unit Karavan atau tempat tinggal darurat bagi keluarga-keluarga Gaza yang kehilangan tempat tinggal di sana.

Jika diuangkan, total pengadaan caravan tersebut senilai 300.000 Euro setara dengan Rp 4,5 milyar. “Bantuan tersebut kami serahkan kepada Ir. Wael A. Saqqa, Sekjen Haiah Arabiyyah wad Dauliyyah liimaar Gaza atau Komisi Arab dan Internasional yang mengurusi pembangunan di Gaza,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Serangan Isreal ke Gaza, Palestina, tahun 2008, 2012 dan 2014 merenggut 3.655 jiwa dan rusaknya sejumlah infrastruktur wilayah yang dihuni sekitar 1,8 juta jiwa,” ungkap Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Jawad Al Hamd dalam salah satu kertas kerja yang disampaikannya dalam konferensi.

Lebih rinci, Jawad Al Hamd menyebut, infrastruktur Gaza yang hancur didominasi rumah-rumah dan tempat tinggal warga lainnya yakni tercatat sebanyak 61.563 unit.

Dari angka tersebut, sebanyak 39.500 unit rumah atau 64 persennya rusak dan hancur akibat 51 hari agresi zionis Israel pada 2014.

Konferensi juga membahas beberapa Inisiatif program lainnya yakni bantuan pendidikan, wakaf al-Aqsha juga membantu kehidupan kaum wanita dan anak-anak Palestina.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement