REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Merah Putih (KMP) menyatakan membuka diri kepada Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk bisa mendapatkan posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD).
"Sangat mungkin sepanjang mereka satu suara dan satu posisi dengan kita," ujar Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq di Jakarta, Sabtu (1/11).
Ia menuturkan, KMP terbuka untuk membahas hal tersebut. Termasuk, apakah KIH masih ingin bersikukuh dengan DPR tandingannya atau tidak.
Menurutnya, selama ini tuntutan KIH itu adalah kebersamaan di pimpinan komisi dan AKD. Hal itu pun sudah diakomodasi saat paripurna DPR yang meminta lima fraksi di KIH menyetor nama untuk komisi dan AKD.
Namun, katanya, empat kali sidang paripurna DPR terpaksa ditunda karena KIH enggan memberikan nama anggotanya. Sementara, di satu sisi, DPR tidak boleh tersandera.
"Makanya kita ambil keputusan jalan terus. Orang sebelumnya sudah dibuka jalannya," ungkapnya.
Mahfudz mengaku tak tahu berapa jumlah posisi pimpinan yang diinginkan KIH. Karena proses negosiasi dengan KIH selama ini dianggap tidak jelas.
"Mereka satu fraksi itu satu suara satu sikap. Jangan kita berpandangan ini yang berkomunikasi KIH atau salah satu unsur KIH saja," katanya.