Sabtu 01 Nov 2014 19:31 WIB

Najwa Shibab Berbagi Tips Jadi Pembaca Berita

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Mansyur Faqih
Najwa Shihab
Foto: Yogi Ardhi/republika
Najwa Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesi pembaca berita (news anchor) kini kian populer di kalangan masyarakat. Tapi, bagaimana menjadi membaca berita yang baik? 

News anchor Najwa Shihab mengatakan menjadi pembaca berita hanya sebagian kecil dari profesi wartawan atau pencari berita.

"Bahwa kemudian itu bagian dari pekerjaan, itu menjadi variasi dari profesi wartawan," ujarnya dalam bedah buku Berguru News Anchor pada Najwa Shihab, Sabtu (1/11).

Perempuan yang akrab disapa Nana itu mengatakan, untuk menjadi seorang mews anchor harus menjadi wartawan yang baik. Kriteria wartawan yang baik itu menjadi satu kunci mutlak agar bisa menyampaikan informasi dengan baik.

Untuk menjadi wartawan yang baik, kata Nana, harus selalu bersikap skeptis. Wartawan tidak boleh begitu saja percaya kepada orang lain.

Wartawan juga harus banyak belajar. "Wartawan harus tahu banyak hal meski pun nggak perlu ahli seperti S3," katanya.

Selama 14 tahun berkecimpung di dunia jurnalistik, yang selalu Nana lakukan sebelum mewawancarai narasumber adalah melakukan riset. Baik riset tema yang akan dibawakan atau narasumber yang akan diwawancara. 

Nana berbagi tips menjadi pembaca berita yang baik dalam buku Berguru News Anchor pada Najwa Shihab. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Republika itu dijual dengan harga Rp 35 ribu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement