Sabtu 01 Nov 2014 22:30 WIB

Jokowi akan Tinjau Kebun Kakao di Sulbar

Jokowi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) akan meninjau kebun percontohan kakao PT Nestle di Desa Tadui, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, sebagai salah satu program kunjungan ke Provinsi Sulbar, 5 November 2014.

Kepala Seksi Humas Pemprov Sulbar, Ramli di Mamuju, Sabtu (1/11), mengatakan, Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, akan lebih dulu meninjau kebun percontohan kakao Nestle di Desa Tadui seluas lima hektare sebelum dikunjungi Presiden Jokowi.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar telah mempersiapkan diri dalam menyambut kunjungan Presiden Jokowi di Sulbar yang juga akan meninjau pabrik minyak goreng terbesar di kawasan timur Indonesia yang terletak di Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, yang dibangun dengan investasi PT Astra Agro Lestari sebesar Rp1,3 triliun dengan kapasitas produksi 2.000 ton.

Menurut dia, pabrik kakao di Kabupaten Mamuju itu telah diresmikannya kebun kakao itu oleh asosiasi perkakaoan dunia.

Perkebunan PT Nestle di Desa Tadui itu mengembangkan 1.000 bibit kakao siap tanam dan sebagai sebuah program yang menjanjikan bagi pengembangan kakao di tanah air.

Perkebunan kakao PT Nestle di Mamuju merupakan program kerjasama antara PT Nestle Puslitloka Jember dan Pemerintah Kabupaten Mamuju, program kerjasama itu akan berlansung selama tujuh tahun.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh sebelumnya mengatakan asosiasi perkakakoan dunia, yang didalamnya tergabung sejumlah negara penghasil kakao dunia seperti Ghana, Pantai Gading, Meksiko dan Indonesia, menganggap kakao di Sulbar, merupakan peluang investasi yang menjanjikan, karena potensi kakao sangat besar.

"Setelah membaca berita melalui internet, negara di dunia pengembang tanaman kakao, tertarik mengembangkan kakao di Sulbar, itulah sebabnya, mereka ingin melihat peluang dan tantangan kakao di Sulbar, melalui perantara PT Nestle sebagai perusahaan yang sangat tergantung pada tanaman kakao sebagai bahan baku industrinya," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar juga telah mengembangkan tanaman kakao melalui program gerakan peningkatan mutu dan produksi kakao (Gernas Pro Kakao), sejak tahun 2009, dan bertekad menjadikan Sulbar sebagai salah satu daerah di Indonesia yang akan menjadikan Indonesia penghasil kakao terbesar di dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement