Ahad 02 Nov 2014 17:45 WIB
Muktamar PPP

PPP Kubu Romy Ngotot Mengklaim Telah Dapat Restu dari Mbah Moen

Rep: C73/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII di Surabaya, Romahurmuziy (tengah).
Foto: Antara
Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII di Surabaya, Romahurmuziy (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy, Hasan Husairi Lubis menegaskan Ketua Majelis Syariah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) telah memberikan restu pada Romahurmuziy (Romy). Selain itu Mbah Moen juga menitip pesan pada Romi untuk melaksanakan islah dan membesarkan partai.

"Mbah Moen sudah memberikan restu pada Pak Romahurmuziy," katanya di Senayan, Jakarta, Ahad (2/10).

Hasan menjelaskan, pada Sabtu (1/10) lalu, Mbah Moen menerima Romy. Ia datang dengan didampingi ketua majelis pakar yang juga menteri agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Sekretaris DPW Jawa Timur.

Karena itu menurutnya, Mbah Moen mengakui kepengurusan Romy. Hal itu menurutnya, dilihat dari ketidakhadiran Mbah Moen dalam muktamar di Jakarta. Hasan menyebut muktamar versi SDA itu hanya sebagai temu kangen kader PPP.

Ia mengatakan, muktamar yang digelar Suryadharma Ali di Jakarta bertentangan dengan Amar kelima putusan Mahkamah Partai pada 11 Oktober lalu. Di mana, putusan mengharuskan surat undangan ditandatangani oleh Ketua Umum SDA dan Sekjen Romahurmuziy.

Kenyataannya, katanya, surat ditandatangani oleh Ketua OC Ahmad Farial dan Ketua SC Zainut Tauhid Sa'adi. Padahal keduanya, menurutnya, telah mengundurkan diri pada 29 Oktober lalu.

Sebelumnya, Gus Yasin anak dari Mbah Moen memberikan keterangan yang berbeda. Menurutnya Mbah Moen justru memarahi Romi karena dianggap sebagai biang perpecahan PPP.

"Dia dianggap oleh ayah saya sebagai penyebab kekisruhan di internal PPP," kata Gus Yasin saat dihubungi wartawan, Sabtu (1/11).

Ia juga membantah rumor yang menyebutkan Mbah Moen menitipkan sejumlah nama untuk dimasukkan ke dalam struktur pengurus DPP PPP kubu Romy. Menurut Gus Yasin, pertemuan berlangsung sangat singkat, dan Mbah Moen memerintahkan Romy untuk tidak melakukan intimidasi dan pemecatan terhadap pengurus PPP di seluruh Indonesia yang datang ke Muktamar VIII Jakarta. 

Mbah Moen juga berpesan agar Romy bersedia Islah dengan kubu Suryadharma Ali demi kelanjutan eksistensi partai berlambang Kabah itu.

"Mbah Moen hingga saat ini tetap konsisten dan istiqomah sebagai inisiator Muktamar Jakarta. Beliau menyampaikan pesan agar muktamirin terus berjuang dengan ikhlas dalam rangka menegakkan marwah partai," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement