REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY-- Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada Ahad menyatakan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata yang diperantarai Mesir dengan menutup tempat penyeberangan Jalur Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Musa Abu Marzooq, seorang pemimpin senior Hamas, mengatakan di dalam satu pernyataan pers bahwa penutupan tempat penyeberangan itu tak bertanggung-jawab dan pembenaran buat penutupan tersebut sama sekali ditolak.
"Pemberlakuan tindakan ini di lapangan adalah pelanggaran nyata terhadap apa yang telah disepakati ... Apa yang diperlukan ialah mempertahankan tempat penyeberangan ini dibuka selamanya untuk membantu proses pembangunan kembali," kata Abu Marzooq, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.
Radio Israel dan para pejabat Palestina pada Ahad mengkonfirmasi bahwa Israel menutup kedua pos penyeberangan utama dengan Jalur Gaza, termasuk Erez, yang digunakan buat gerakan orang, dan Kerem Shalom --yang digunakan buat eksport dan import barang.
Abu Marzooq juga menuduh Pemerintah Otonomi Nasional Palestina tidak peduli terhadap tindakan yang telah dilakukan Israel atas Jalur Gaza.