REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla mengatakan, ancaman perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan lantaran berkembangnya ajaran Syiah, melainkan eksisnya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pasalnya, HTI ingin mendirikan khilafah dan tidak mengakui Pancasila.
"Syiah bukan ancaman bagi NKRI. Ancaman bagi NKRI adalah HTI yg nyata2 mau menegakkan negara khilafah," katanya melalui akun Twitter, @ulil.
Menurut dia, selain HTI, ancaman terhadap keutuhan NKRI adalah ajaran kelompok agama yang selalu menebar kebencian di antara sesama. "Syiah bukan ancaman bagi NKRI. Ancaman bagi NKRI adalah paham keagamaan yg menyebarkan kebencian antar-golongan," ujar Ulil.
Pria yang belum lama ini dicekal pihak imigrasi Malaysia itu, menyebut bahwa ajaran Syiah tidak berbahaya, malahan paham seperti ISIS adalah ancaman nyata bagi NKRI. "Syiah bukan ancaman bagi NKRI. Ancaman bagi NKRI adalah kelompok2 yg menyebarkan ideologi jihadis (semacam ISIS) di tanah air."
Karena itu, Ulil meminta semua pihak untuk waspada terhadap kelompok tertentu yang mencoba membenturkan ajaran Suni dan Syiah, yang bisa menggoyang NKRI. "Syiah bukan ancaman bagi NKRI. Ancaman bagi NKRI adalah kelompok2 yg mau mengimpor konflik Sunni-Syiah ke Indonesia."