REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih di DPR terus berlanjut. KIH tetap menetapkan pimpinan DPR 'tandingan', sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap pimpinan DPR yang dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP).
KIH menganggap pimpinan DPR dari KMP tidak mengakomodir kepentingan KIH yang meminta jatah 16 kursi pimpinan di komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Namun, tudingan tersebut dibantah oleh anggota KMP.
Politikus dari Partai Gerindra, Eddy Prabowo bahkan menegaskan jabatannya sebagai ketua komisi IV DPR rela diganti kalau dirinya dan partai Gerindra hanya mengejar jabatan di DPR.
"Mohon catat! Kalau cuma nyari jabatan saya rela diganti sebagai pimpinan komisi IV demi Indonesia," tegasnya di gedung parlemen, Senin (3/11).
Menurutnya, apa yang terjadi di DPR adalah dinamika politik. Posisinya saat ini KIH tidak memenangkan permainan politik. Hal yang sama juga dialami KMP untuk DPRD di beberapa wilayah, misalnya di Bali dan Jawa Tengah.
Eddy melanjutkan, di wilayah itu KMP juga tidak memermasalahkan kalau demi Indonesia. Tapi kejadian sapu bersih KIH di Bali dan Jateng tidak diangkat kasusnya seperti di DPR.
Eddy menambahkan, persoalan yang sebenarnya terjadi terkait kisruh pimpinan ini adalah KIH sebelumnya hanya minta 10 posisi pimpinan, dan KMP bersedia membahasnya. Namun, setelah itu KIH meminta tambahan lagi menjadi 16 pimpinan.
"Bagaimana ini? Kita sudah setuju untuk membahas permintaan 10 posisi mereka minta 16, jangan-jangan kalau disetujui 16 nanti mereka minta tambahan lagi," katanya.