Senin 03 Nov 2014 16:29 WIB

Pemda Bantah Semburan di Pati akan Seperti Lumpur Sidoarjo

Seorang penjual jasa foto yang juga salah seorang korban luberan lumpur Sidoarjo, Yudi (45), berada di atas tanggul Desa Siring, Kecamatan Porong Sidoarjo.
Foto: Antara/Eric Ireng
Seorang penjual jasa foto yang juga salah seorang korban luberan lumpur Sidoarjo, Yudi (45), berada di atas tanggul Desa Siring, Kecamatan Porong Sidoarjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono mengungkapkan bahwa semburan air dari sumur di Desa Wotan, Kabupaten Pati, berbeda dengan yang terjadi di Desa Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

"Kondisi tanah permukaan di Pati itu bukan 'mud volcano' (lumpur) sehingga tidak akan terjadi seperti di Sidoarjo, kalau tekanan kemungkinan bisa sama tapi struktur tanahnya di Pati lebih keras, sedangkan di Sidoarjo lembek," katanya di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan bahwa lokasi semburan di Kecamatan Sukolilo, Pati, itu merupakan bagian dari formasi Ngrayong atau formasi dimana sering terjadi akumulasi hidrokarbon dan wilayah di sekitar Grobogan, Pati, serta Bojonegoro itu terdapat lapisan pembawa hidrokarbon.

"Korelasinya dengan pengeboran di Pati, berdasarkan hasil analisis kami, mata bor di kedalaman 140 meter menembus lapisan dimana terjadi akumulasi gas hidrokarbon yang ditambah ada rembesan gas serupa dari 'reservoir' Ngrayong yang terakumulasi pada titik tersebut," ujarnya.

Akibat adanya tekanan gas dan akuifer pembawa air tanah, kata dia, maka air keluar dengan tekanan yang relatif besar. Menurut dia, komposisi gas di lokasi semburan air di Pati termasuk kategori aman karena kandungan oksigen sebesar 20,9 ppm dan tidak ada unsur gas lain.

Teguh mengungkapkan bahwa secara kasat mata, air yang menyembur di Pati itu bisa dimanfaatkan sebagai air baku, tapi dimungkinkan terdapat sedikit unsur kandungan minyak dan kuantitasnya tidak besar karena "reservoir" formasi Ngrayong di kedalaman 300-400 meter.

Kendati demikian, Teguh tetap meminta masyarakat menunggu hasil analisis laboratorium yang dilakukan Dinas ESDM Jateng guna mengetahui kandungan air yang menyembur di sumur warga tersebut. "Insya Allah hasil uji laboratorium selesai hari ini," katanya.

Sumur bor milik Sabar, warga Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, menyemburkan lumpur dengan ketinggian sekitar 30-an meter pada Sabtu (1/11) pukul 16.30 WIB. Semburan lumpur yang relatif cukup tinggi tersebut mengakibatkan tanaman serta rumah warga yang berada di radius sekitar 100 meter terkena lumpur tersebut. Semburan lumpur itu akhirnya berhenti pada malam harinya dan berganti semburan air.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement