REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mensinyalir inflasi pada 2014 bisa melewati target yang telah ditetapkan. Ini lantaran adanya rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini.
Seperti diketahui, pemerintah memasang target inflasi pada APBN-P 2014 sebesar 5,3 persen. Sementara saat ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa inflasi Oktober 2014 naik 0,47 persen yang menjadikan tingkat inflasi Januari-Oktober 2014 mencapai 4,19 persen.
Bambang mengatakan, target inflasi 5,3 persen belum memperhitungkan adanya kebijakan dari pemerintah seperti kenaikan harga BBM bersubdisi.
"(Inflasi) Akan berbeda dengan adanya kebijakan atau tidak," ujar Bambang kepada wartawan, Senin (3/11).
Bambang memang menjawab diplomatis ketika ditanya mengenai dampak kenaikan BBM terhadap target inflasi. Ia mengatakan, inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubdisi tidak akan bisa dihindari. Pria yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Keuangan tersebut juga enggan memprediksi berapa jumlah peningkatan inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Yang penting, ujar dia, pemerintah sudah menyiapkan bantuan sosial kepada masyarakat melalui dana kompensasi dan program Kartu Indonesia Sehat, Pintar, dan Sejahtera.
"Pengalihan subdisi BBM yang ditujukan untuk perlindungan sosial akan memitigasi dampak dari inflasi setelah kenaikan BBM," ujarnya.