REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada metode baru dalam penyaluran bantuan Sosial (bansos) . Jika sebelumnya dibayarkan secara tunai menjadi non tunai yang dapat dityarik melalui agen layanan keuangan digital (LKD).
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan kebijakan pengurangan subsidi BBM merupakan pil pahit yang perlu dilakukan dalam rangka menyehatkan postur anggaran pemerintah. Bansos diberikan melalui uang elektronik
Dia berharap regulasi yang melekat dalam penggunaan uang elektronik ini bisa menjadi titik awal untuk membuka layanan pembayaran dan keuangan. Menurutnya, penyaluran bansos melalui rekening kepada jutaan masyarakat miskin bisa menjadi pintu masuk kepada sektor keuangan formal.
“Model yang kita bangun bersama dapat terus dikembangkan sebagai masukan dalam penyusunan binsis modal penyaluran bantuan berbasis rekening secara nasional,” ujar Ronald, Senin (3/11).
Sebelumnya, Bank Mandiri menjadi bank penyalur bantuan untuk masyarakat yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Penyaluran bantuan kepada ratusan kepala keluarga di Sinabung dilakukan dengan uang elektronik.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Sadikin mengatakan bantuan yang diberikan pemerintah diharapkan bisa menciptakan keluarga yang produktif. Selain bisa digunakan untuk sarana menabung juga sebagai sarana berusaha.
Hingga akhir tahun, diharapkan bantuan untuk satu juta rumah tangga melalui uang elektronik mandiri-E cash. Secara bertahap, bantuan kepada 14,5 juta penduduk miskin lainnya juga diharapkan segera dikebut dan diberikan melalui uang elektronik. Selama dua bulan, bank anak menyalurkan dana masing-masing Rp 200 ribu untuk rumah tangga yang terpilih. Budi menyarankan agar bank-bank BUMN lain nanti juga ikut ambil bagian dalam penyaluran bansos melalui uang elektronik ini.