Senin 03 Nov 2014 17:50 WIB

Empat Gejala yang Jadi Indikasi Terjangkit Ebola

Ilustrasi.
Foto: Reuters/Luc Gnago
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam tinggi saja tidak berarti seseorang terjangkit virus Ebola karena setidaknya ada empat gejala yang harus ada untuk menjadi indikasi kuat seseorang terjangkit Ebola.

"Bila ada yang baru datang dari negara terjangkit Ebola lalu dia demam, maka belum tentu demam tersebut diakibatkan oleh virus Ebola, bisa saja karena penyakit lain. Namun memang, waspada dan kehati-hatian kita perlukan," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (03/11).

Empat gejala yang menjadi indikasi kuat seseorang terjangkit penyakit Ebola, khususnya bagi mereka yang baru saja pulang dari negara-negara terjangkit yaitu demam yang tidak diketahui penyebabnya, nyeri otot hebat, gangguan saluran pencernaan dan manifestasi pendarahan.

Virus Ebola sedang merebak di negara-negara Afrika dan telah menelan korban lebih dari 5.000 orang namun di Indonesia hingga 3 November 2014 belum ditemukan pasien yang positif penyakit tersebut.

Balitbangkes Kemenkes juga telah memastikan pasien terduga atau suspek Ebola dari Madiun dan Kediri, Jawa Timur, negatif Ebola melalui pemeriksaan sampel di laboratorium.

Kedua pasien mengalami sakit sepulangnya dari negara terjangkit Ebola dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan namun hasil laboratorium memastikan bahwa mereka negatif terjangkit Ebola. Kedua pasien termasuk diantara 28 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pada 26 Oktober 2014 tiba kembali di Tanah Air setelah menyelesaikan pekerjaannya dari Liberia.

"Selama di pesawat, tidak ada satupun penumpang yang sakit dan tidak ada yang memerlukan bantuan dokter," kata Tjandra.

Sesampainya di Bandara Sukarno Hatta, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga telah memeriksa seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari Liberia dan berdasarkan pemeriksaan, tidak ada seorangpun dari mereka yang sakit.

"Sebagai tindak lanjut, para TKI diberi penyuluhan untuk waspada terhadap kesehatannya dalam 21 hari ke depan," tutur Tjandra.

Ternyata setelah beberapa hari, terdapat laporan keluhan demam dari TKI yang berasal dari Madiun dan Kediri dan tentu saja gejala demam tersebut belum tentu Ebola, bisa malaria atau penyakit lainnya namun demi kewaspadaan dan kehati-hatian, pihak RS mengambil tindakan dengan merawat pasien suspek Ebola itu di ruang isolasi.

RS kemudian mengirimkan spesimen darah pasien untuk dikirimkan ke laboratorium Balitbangkes Kemenkes di Jakarta dan hasil pemeriksaan telah menyatakan negatif Ebola.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement