REPUBLIKA.CO.ID, Saham-saham besar dari pendapatan teknologi tinggi tersebut dihasilkan dari perusahan yang berlokasi di Hsinchu Science Park, Southern Taiwan Science Park, dan Central Taiwan Science Park.
Menurut Dewan Ilmu Pengetahuan Nasional (National Science Council), penghasilan gabungan yang diperoleh dari tiga taman ilmu pengetahuan ini mencapai 67,67 miliar dolar AS pada 2012.
Selain memberikan dampak yang berarti pada ekonomi dunia sebagai pemain internasional dalam industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Taiwan modern terus memacu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di beberapa bidang baru seperti bioteknologi, nanoteknologi, hingga astronomi.
Keberhasilan perusahaan-perusahaan teknologi tinggi Taiwan terutama disebabkan oleh pendanaan yang melimpah dari pemerintah untuk pengembangan ilmu pengetahuan terapan.
Lembaga Penelitian Teknologi Industri (ITRI), Laboratorium Terapan Nasional (NARL), dan Lembaga untuk Industri Informasi (III) juga berperan penting dalam memajukan negara sebagai pusat teknologi melalui riset.
Ketiga lembaga riset tersebut juga mendukung pembangunan taman-taman ilmu pengetahuan, membantu sektor swasta dengan penelitian dan pengembangan serta menyelidiki teknologi-teknologi baru.
ITRI telah menjadi instrumen dalam mendirikan beberapa perusahaan yang telah memiliki kedudukan penting di pasar dunia, termasuk Pabrik Semikonduktor Taiwan (Taiwan Semicoducor Manufacturing Co) dan Perusahaan Mikroelektronik (United Microelectronics Corp) yang merupakan dua di antara pembuat keping (chipmakers) sirkuit terpadu ternama di dunia.
Taman ilmu pengetahuan Taiwan (Taiwan Science Park) merupakan rumah bagi perusahaan-perusahaan yang memburu terobosan di bidang TIK, bioteknologi, mesin-mesin presisi, dan nanoteknologi.
Menurut Laporan Daya Saing Global (Global Competitiveness Report) 2013-2104 yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), Taiwan menempati peringkat pertama di antara 148 negara yang disurvei dalam indeks gugus pembangunan.
Taiwan juga menduduki urutan kelima dalam kategori infrastruktur teknologi di antara 60 ekonomi dunia yang disurvei dalam Buku Tahunan Daya Saing Global (World Competitiveness Yearbook) 2013, yang dihimpun oleh Lembaga Internasional untuk Manajemen Pembangunan (International Institute for Management Development).